Selasa, 20 Maret 2012

Mau Pidato Di Jogja, Wapres Boediono di Sambut Gempa Bumi

Boediono Akan Pidato, Gempa Menggoyang
Namun gempa hanya sebentar, acara kemudian dilanjutkan. Boediono membuka acara ini.

Wapres Boediono dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

Sebuah gempa yang lumayan keras menggoyang Yogyakarta pada Senin pagi ini. Gempa ini sempat membuat panik peserta Internasional Conference on Sustainable Innovation (ICOSI) di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Gempa yang berlangsung sekitar 100 detik tersebut sempat menarik perhatian Wakil Presiden Boediono yang hadir untuk membuka konferensi tersebut. Para tamu VVIP lainnya seperti Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga tampak merasakan.

Putu, salah satu peserta yang hadir dalam konferensi itu sempat panik. "Gempa, iya itu gempa," kata Putu kepada VIVAnews sambil berdiri dan melihat pintu ke luar sembari berancang-ancang untuk ke luar ruangan.

Gempa ini tak ayal membuat petugas keamanan bersiaga penuh. Namun acara kemudian tetap berlangsung. Din Syamsuddin kemudian berpidato memberi sambutan. Setelah Din, barulah giliran Wakil Presiden yang berbicara.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, gempa ini berkekuatan 4,2 skala Richter. Gempa terjadi pada pukul 09.19 WIB di 8,09 Lintang Selatan dan 110,39 Bujur Timur. Gempa berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer di 20 kilometer tenggara Kabupaten Bantul, DIY.

Nana Nawang Sri Staf Operasi, BMKG Yogyakarta mengatakan gempa ini dapat dirasakan oleh masyarakat di DIY dan juga Muntilan Jawa Tengah. Gempa ini juga membuat ratusan palajar SD Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul yang tak jauh dari pusat gempa langsung berhamburan keluar kelas.

Sementara itu di luar tempat acara, puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM. Mereka tahu ada Wapres Boediono yang turut menghadiri acara ini.

Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Persatuan Mahasisw Peduli Rakyat yang merupakan gabungan dari elemen mahasiswa dari UMY, UIN Sunan Kalijaga, UAD,Univ.janabadra,UII, Stikes Surya Global, AKPRIND,UST menegaskan kedatangan Boediono ke Kampus UMY sebagai bentuk pendekatan pemerintah kepada lembaga kampus untuk melegitimasi keputusan menaikkan BBM.

"Jelas itu strategi dari Boediono untuk mengajak kalangan kampus mendukung keputusan pemerintah menaikkan BBM,"kata Arif, Humas  Persatuan Mahasisw Peduli Rakyat, Senin, 19 Maret 2012 

Menurutnya kebijakan kenaikan BBM ini juga sebagai bentuk kegagalan rezim SBY- Boediono dalam mensejahterakan rakyatnya. "Bagaimana nanti buruh, rakyat miskin menyekolahkan anaknya. Ini adalah kegagalan pemerintahan SBY-Boediono," katanya.

Sumber: vivanews.com