Kamis, 22 Maret 2012

Nikahi Pria Berusia Senja Ganggu Kebutuhan Biologis?

NIKAH di usia senja kerap dikhawatirkan karena terganggunya kebutuhan biologis yang tidak terpenuhi. Lantas, akankah hal tersebut menjadi permasalahan yang membelenggu pasangan suami istri?
Kebutuhan biologis merupakan salah satu kebutuhan dasar pasangan suami istri (pasutri). Tak dipungkiri, hal ini merupakan permasalahan dasar yang dapat menghangatkan hubungan pernikahan sekaligus mengancam keharmonisan hubungan jika tak terpenuhi dengan baik.

Pada pernikahan dengan usia produktif, mungkin hal ini tidak menjadi sebuah permasalahan. Namun ketika yang terjadi pernikahan memersatukan kedua insan dengan perbedaan usia terjal, misalnya saja ketika usia sang suami menginjak angka di atas 50 tahun, maka bukan tidak mungkin hal tersebut akan mencuatkan permasalahan.

Namun dengan pemeliharaan kondisi dan stamina tubuh yang selalu dijaga dengan baik, urusan tersebut pun bukan lagi sebuah ancaman berarti. Hal itu seperti dituturkan Efnie Indrianie, psikolog dari Universitas Maranatha, Bandung yang sempat berbincang dengan okezone.

"Pria justru lebih enak karena pembatasan reproduksi tidak terlalu dibatasi. Apalagi saat ini banyak tersedia suplemen sehat. Hal itu bisa membantu mereka memperpanjang masa reproduksi. Bahkan, usia 70 tahun pun masih ada yang bisa punya anak," tuturnya.

Hal itu tentu berbeda dengan proses yang terjadi pada wanita. Secara alamiah, proses alami wanita yang menginjak usia 51-52 tahun mengalani menopause sehingga mereka tidak memiliki masa reproduksi sepanjang masa reproduksi yang dimiliki pria.

"Inilah yang kemudian menandai reproduksi, jadi tidak optimal di mana berkaitan dengan kemampuan seksualnya yang secara alami terjadi. Belum lagi diet yang dijalani tidak menutup kemungkinan akan membuat proses menopause terjadi lebih cepat, seperti yang ditemukan banyak riset," papar Efnie lewat sambungan telepon, Selasa (20/3/2012).

Untuk menyiasati hal tersebut, Efnie pun menyarankan agar pasangan dapat berkonsultasi ke seksolog untuk mendapatkan special treatment.

"Nanti bisa ada suntikan hormonal, menjaga pola makan, dan teknologi lainnya yang dapat membantu. Pasangan tidak usah khawatir menghadapi ini. Antisipasi lainnya, pasangan dapat mengantisipasi dengan healthy life, menjaga pola tidur, makan, asupan gizi, menjaga level stres, no drugs, no alcohol,dan sebagainya. Hal tersebut dapat membantu memerpanjang masa reproduksi," tutupnya.

[sumber:  Okezone ]