Senin, 02 April 2012

Carborexia, Ancaman Baru Diet Karbohidrat

www.up2det.com [imagetag]

Tidak ingin berat badan bertambah, banyak wanita menghalalkan segala macam diet, termasuk diet karbohidrat. Tak banyak yang mengetahui kalau diet karbohidrat dapat menimbulkan masalah lain yang disebut dengan carborexia.


Kalau Anda mencoba menelusuri istilah ini di Google, mungkin akan muncul penjelasan mengenai orang yang sangat obsesif terhadap keadaan lingkungan yang bersih tanpa adanya gas karbon. Tetapi, istilah ini kemudian diadopsi  untuk menyebut  orang-orang yang anti terhadap karbohidrat atau tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali.

Seperti dilansir Daily Mail, Deanne Jade, pendiri the National Centre for Eating Disorders, mengatakan, carborexia mirip seperti anoreksia, melibatkan keinginan untuk mengontrol makanan sebagai asupan.

"Carboresik ini sebenarnya mengadopsi pola konsumsi makanan 'sehat' agar berat badan turun. Memang, kalau Anda memangkas salah satu kategori sumber makanan terutama karbohidrat, berat badan akan lebih cepat menurun," ujarnya.

Orang yang menderita carborexia selalu melihat makanan dari sisi baik dan buruk sehingga mereka seolah memilih mengonsumsi makanan-makanan yang baik menurut mereka. Namun, diet seperti ini tidak memberikan hasil jangka panjang. "Ketika kita kembali mengonsumsi seluruh kategori makanan, berat badan pun akan kembali seperti semula."

Metabolisme pada diet rendah karbohidrat ini bergantung pada proses ketosis. Biasanya tubuh akan mengubah glukosa yang ada di dalam karbohidrat untuk menghasilkan energi.

Tapi, ketika karbohidrat dihilangkan dalam menu makanan, atau secara drastis dikurangi, glukosa di dalam tubuh tidak cukup untuk diproses sehingga tubuh harus mengonversi simpanan lemak. Hal ini menyebabkan pembakaran kalori menjadi lebih intens dan dapat mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal.

Akibat lain yang ditimbulkan dengan tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali adalah sembelit yang parah, mudah lelah dan lemas karena energi yang dihasilkan sangat rendah.

Menurut Cheryl Wilson, konsultan gizi di National Nutrition Clinic, tidak semua karbohidrat diciptakan sama. Karbohidrat yang baik untuk tubuh terdapat pada, nasi, labu merah, ubi jalar, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Kalau sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat, kita dapat menggantikan fungsinya dengan mengonsumsi protein kaya akan kolesterol dan lemak seperti telur, daging, keju, dan mentega.

Pertanyaannya siapa yang mau mengonsumsi banyak lemak ketika mereka sedang dalam diet? Alhasil, tubuh lemas karena tidak ada simpanan karbohidrat dan lemak yang dapat diproses menjadi energi.

Diet karbohidrat memang mudah untuk menurunkan berat badan, tapi bukan berarti Anda tidak mengonsumsinya sama sekali. Ada banyak hal yang harus Anda ketahui agar tubuh Anda bersahabat dengan karbohidrat, yakni:

- Konsumsi karbohidrat dengan porsi yang tepat.
- Makanlah makanan yang Anda inginkan, tetapi tetap pada aturan diet.
- Berikan tubuh asupan makanan yang sehat dengan gizi yang cukup. Tenang, Anda tidak akan kelebihan berat badan.
- Jika berniat mengurangi konsumsi karbohidrat, hindari karbohidrat
putih, sebaliknya konsumsi karbohidrat yang baik bagi tubuh.
- Ingat bahwa 60 persen kalori tubuh kita berasal dari karbohidrat, jadi
mengonsumsi semangkuk karbohidrat setiap pagi cenderung lebih berhasil untuk menurunkan berat badan dibanding yang tidak mengonsumsi sama sekali.  Sumber

Aziz 03 Apr, 2012

noreply@blogger.com (admin) 03 Apr, 2012


-
Source: http://aneh-o-aneh.blogspot.com/2012/04/carborexia-ancaman-baru-diet.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com