Penduduk Indonesia yang mencapai 237.641.326 jiwa ternyata masih kalah dengan jumlah mobil penumpang yang ada di Amerika Serikat. Sebab di negeri Paman Sam itu, tercatat ada 255 juta mobil penumpang yang terdaftar dengan lahan parkir yang luasnya 12 kali negara Singapura.
Dengan sebegitu banyaknya mobil di negara di belahan utara benua Amerika tersebut, maka tidak bisa dipungkiri bila lahan parkir saat ini ada dimana-mana seiring dengan era motorisasi yang melanda dalam seratus tahun terakhir.
Dan ternyata, Amerika Serikat yang berpenduduk 313 juta jiwa ini memiliki banyak sekali tempat parkir yang bila ditotal luasnya bisa sampai 12 kali luas negara Singapura.
Seorang profesor arsitektur lansekap dan desain perkotaan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Eran Ben-Joseph menjelaskan bahwa 'ladang aspal' di negeri Paman Sam sudah sedemkian besar dan perencana, pengembang dan pejabat publik harus lebih memperhatikan masalah ini.
Dalam buku barunya yang berjudul Rethinking a Lot: The Design and Culture of Parking, Ben-Joseph mengatakan bahwa di banyak kota besar di Amerika Serikat lahan parkir bahkan mencapai seper-tiga dari luas keseluruhan kota itu.
Dia lalu memperkirakan dengan jumlah mobil di Amerika Serikat yang sudah mencapai 255 juta mobil penumpang yang terdaftar, diperkirakan ada 3 tempat parkir yang disediakan di negara itu untuk tiap mobil.
Maka bila dihitung lagi dengan tempat-tempat parkir yang dimiliki di rumah-rumah, ada sekitar 800 juta tempat parkir mobil. Bila ditotal, maka luas tempat parkir di Amerika itu lebih besar dari negara seperti Puerto Rico yang memiliki luas 9.104 km2 dan lebih dari 12 kali lebih besar dari negara Singapura yang hanya memiliki luas 701 km2.
Namun, selain sudah menjadi masalah di perkotaan, luasnya lahan parkir juga telah menjadi masalah di daerah pinggiran. Banyak lahan parkir di Amerika Serikat dibangun untuk menampung kapasitas maksimum yang jarang dibutuhkan misalnya saja stadion sepakbola memiliki lahan parkir besar yang hanya penuh 10 kali per tahun.
Lahan parkir ini selain dianggap akan menjadi masalah sosial juga akan menjadi masalahlingkungan. Sebab aspal telah menciptakan lebih banyak panas dan tidak bisa membuat air meresap yang berarti tempat parkir tidak mungkin memiliki kesempatan untuk mengekstrak polutan di air.
Apalagi banyak pengembang di Amerika lebih memilih membangun tempat parkir terbuka yang luas daripada membangun bangunan parkir atau parkir bawah tanah karena dianggap lebih murah.
Karena itulah Ben-Josep menganjurkan agar lahan parkir dibuat lebih 'hijau' misalnya saja dengan tidak menggunakan aspal sebagai dasarnya.
"Tempat parkir tidak akan hilang," ujar Ben-Joseph seperti detikOto kutip dari situs resmi MIT, Senin (19/3/2012).
"Tujuan saya bukan untuk menghapusan (tempat parkir) atau untuk mengadvokasi aturan standar yang ketat, melainkan untuk menggambarkan efek kontemporer (tempat parkir) pada hidup kita dan potensi besar mereka untuk masa depan," paparnya.
Dengan sebegitu banyaknya mobil di negara di belahan utara benua Amerika tersebut, maka tidak bisa dipungkiri bila lahan parkir saat ini ada dimana-mana seiring dengan era motorisasi yang melanda dalam seratus tahun terakhir.
Dan ternyata, Amerika Serikat yang berpenduduk 313 juta jiwa ini memiliki banyak sekali tempat parkir yang bila ditotal luasnya bisa sampai 12 kali luas negara Singapura.
Seorang profesor arsitektur lansekap dan desain perkotaan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Eran Ben-Joseph menjelaskan bahwa 'ladang aspal' di negeri Paman Sam sudah sedemkian besar dan perencana, pengembang dan pejabat publik harus lebih memperhatikan masalah ini.
Dalam buku barunya yang berjudul Rethinking a Lot: The Design and Culture of Parking, Ben-Joseph mengatakan bahwa di banyak kota besar di Amerika Serikat lahan parkir bahkan mencapai seper-tiga dari luas keseluruhan kota itu.
Dia lalu memperkirakan dengan jumlah mobil di Amerika Serikat yang sudah mencapai 255 juta mobil penumpang yang terdaftar, diperkirakan ada 3 tempat parkir yang disediakan di negara itu untuk tiap mobil.
Maka bila dihitung lagi dengan tempat-tempat parkir yang dimiliki di rumah-rumah, ada sekitar 800 juta tempat parkir mobil. Bila ditotal, maka luas tempat parkir di Amerika itu lebih besar dari negara seperti Puerto Rico yang memiliki luas 9.104 km2 dan lebih dari 12 kali lebih besar dari negara Singapura yang hanya memiliki luas 701 km2.
Namun, selain sudah menjadi masalah di perkotaan, luasnya lahan parkir juga telah menjadi masalah di daerah pinggiran. Banyak lahan parkir di Amerika Serikat dibangun untuk menampung kapasitas maksimum yang jarang dibutuhkan misalnya saja stadion sepakbola memiliki lahan parkir besar yang hanya penuh 10 kali per tahun.
Lahan parkir ini selain dianggap akan menjadi masalah sosial juga akan menjadi masalahlingkungan. Sebab aspal telah menciptakan lebih banyak panas dan tidak bisa membuat air meresap yang berarti tempat parkir tidak mungkin memiliki kesempatan untuk mengekstrak polutan di air.
Apalagi banyak pengembang di Amerika lebih memilih membangun tempat parkir terbuka yang luas daripada membangun bangunan parkir atau parkir bawah tanah karena dianggap lebih murah.
Karena itulah Ben-Josep menganjurkan agar lahan parkir dibuat lebih 'hijau' misalnya saja dengan tidak menggunakan aspal sebagai dasarnya.
"Tempat parkir tidak akan hilang," ujar Ben-Joseph seperti detikOto kutip dari situs resmi MIT, Senin (19/3/2012).
"Tujuan saya bukan untuk menghapusan (tempat parkir) atau untuk mengadvokasi aturan standar yang ketat, melainkan untuk menggambarkan efek kontemporer (tempat parkir) pada hidup kita dan potensi besar mereka untuk masa depan," paparnya.
http://blog-ter-update.blogspot.com/2012/03/penduduk-indonesia-kalah-sama-mobil-as.html