Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Sama seperti pria, terkadang wanita sering merasa cemas akan ukuran 'organ intim' miliknya. Pasalnya, beberapa mitos yang beredar, ukuran organ intim wanita mempengaruhi kepuasan dalam bercinta. Benarkah?
Meskipun tidak dibicarakan, beberapa wanita mengkhawatirkan ukuran vagina mereka. Mereka tidak tahu apakah memang benar ukuran vagina mempengaruhi kepuasan seksual, terutama setelah melahirkan.
Dilansir WebMD, dr. Christine O'Connor menjelaskan vagina merupakan organ yang sangat elastis. Bagian tubuh tersebut cukup kecil untuk menempatkan tampon, tapi juga bisa menjadi tempat bayi lahir.
Keajaiban vagina itu sebenarnya karena dinding vagina mirip dengan perut. Perut bisa mengecil saat tidak diisi, namun akan membesar ketika dibutuhkan.
"Vagina tidak pernah berada dalam ukuran tetap," ujar O'Connor. "Vagina bisa berubah sesuai kondisi yang dibutuhkan," tambahnya.
Meski tidak pernah ada dalam ukuran tetap, pengukuran pada vagina bisa dilakukan.
Penelitian terhadap ukuran vagina itu dilakukan oleh tim dari Masters and Johnson's pada 1960. Saat itu mereka meneliti 100 wanita yang belum pernah hamil.
Dari penelitian tersebut diketahui, kedalaman vagina yang tidak terstimulasi antara 2,75 inch (6,9 cm) sampai 3,25 inch (8,2 cm). Terlepas dari kedalaman vagina tersebut, bagian penting untuk membuat wanita terstimulasi secara seksual adalah 1/3 dari luarnya.
Jadi adakah hubungannya kedalaman vagina dengan kepuasan seksual? Sampai saat ini pun belum ada penelitian atau ahli yang tahu jawabannya secara pasti.
Tarnay berpendapat, masalah yang sebenarnya sering dialami wanita adalah ketidaknyamanan mereka saat bercinta. Ketidaknyamanan ini biasanya terjadi jika vagina tidak terlalu dalam atau kencang atau ada masalah di rahim, seperti peranakan turun.
"Tapi bisa juga semua hal itu tidak berpengaruh," tutur Tarnay.
"Ada banyak hal untuk menyebut suatu vagina dalam kondisi normal, namun satu yang pasti kalau si wanita tidak pernah mengalami peranakan turun, kedalaman vagina tidak mempengaruhi kepuasan seksual," tambahnya.
Tarnay menjelaskan memang ada beberapa pasiennya yang mengeluh soal kepuasan seks mereka tidak sama lagi, terutama setelah melahirkan. Hal itu terjadi karena saat melahirkan bisa saja terjadi kerusakan pada otot di sekitar vagina dan jaringan-jaringan lain di dinding vagina.
Kerusakan otot tersebut bisa membuat vagina menjadi kendur sehingga mempengaruhi kepuasan seksual. Namun bukan berarti masalah tersebut tidak bisa diatasi. Menurut Tarnay, kegel bisa jadi cara paling efektif untuk memperkuat lagi otot-otot vagina.
Dianjurkan senam kegel
Nah, untuk mengatasi masalah ini beberapa penelitian salah satunya yang diterbitkan oleh Australian & New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology pada 2008 menyarankan agar wanita secara rutin melakukan olahraga kegel agar mendapatkan kepuasan seksual yang lebih besar ketimbang wanita yang tidak melakukan olahraga tersebut.
Sementara itu, sebuah studi yang dipublikasikan International Urogynecology Journal pada 2010, mendukung pendapat O'Connor tersebut.
Peneliti mengevaluasi catatan medis dan kuisioner dari 500 pasien wanita berusia 40 tahun atau lebih. Mereka melihat apakah ada hubungan antara panjang vagina dan kepuasaan seksual.
Penelitian itu menemukan bahwa, gairah, rangsangan, orgasme, rasa sakit dan kepuasan seksual tidak ada hubungannya dengan ukuran vagina. Hal yang justru memengaruhi adalah usia, tingginya indeks masa tubuh dan kurangnya komitmen dalam sebuah hubungan. Sumber
Aziz 27 Apr, 2012
noreply@blogger.com (admin) 27 Apr, 2012
-
Source: http://aneh-o-aneh.blogspot.com/2012/04/ukuran-kepuasan-bercinta-wanita.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com