Senin, 23 April 2012

Waspadai 5 Gangguan Makan Baru ini

www.up2det.com [imagetag]

Selama bertahun-tahun kita hanya mengenal anoreksi dan bulimia sebagai satu-satunya jenis gangguan makan. Namun penelitian-penelitian baru mengungkap banyak aspek baru dari gangguan makan.


Pada awal tahun 1990-an, American Psychiatric Association pun memperkenalkan kategori diagnosis baru: eating disorders not otherwise specified (EDNOS) atau gangguan makan yang tidak spesifik.

Sebagai kategori yang bisa mencakup berbagai sub-dignosis, EDNOS bisa diaplikasikan pada pasien yang memiliki gangguan makan namun kriterianya tak cocok dengan anoreksia ataupun bulimia. Belakangan jumlah kasus EDNOS justru melebihi anoreksia dan bulimia.

Berikut ini lima jenis gangguan makan baru yang termasuk dalam EDNOS seperti dilansir dari ABC News :

1. Orthorexia
Penderita orthorexia biasanya hanya mau makan makanan organik atau menolak memakan bahan apapun yang tidak berkualitas "murni", ujar psikolog klinis Sari Shepphird, Ph.D.

Berbeda dengan penderita anoreksia, penderita orthorexia tak selalu berpikir dirinya gemuk atau berusaha keras menjadi kurus; beberapa diantaranya justru termotivasi oleh ketakutan terhadap kesehatan yang buruk atau keinginan untuk meningkatkan penghargaan terhadap dirinya sendiri.

Ironisnya, kondisi orthorexia yang parah dapat mengakibatkan malnutrisi atau kekurangan gizi.

2. Pregorexia
Penderitanya suka melakukan diet dan olahraga ekstrim saat hamil untuk menghindari pencapaian berat badan hingga 25-35 pon seperti yang biasa direkomendasikan dokter.

"Ada banyak tekanan sosial terhadap wanita untuk selalu tampil langsing saat hamil dan sesudah melahirkan," kata Shepphird. "Namun pregorexia muncul sebagai masalah kesehatan yang sangat serius." Calon ibu yang kelaparan beresiko terkena depresi, anemia dan hipertensi sementara calon bayinya bisa mengalami kekurangan gizi sehingga keguguran atau lahir cacat.

3. Binge Eating
Penderita Binge Eating seringkali kompulsif dan makan dengan porsi makanan yang berlebihan, biasanya untuk mengatasi emosi negatif atau stres.

Penderita Binge Eating mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dengan sangat cepat hingga kekenyangan, meski dirinya merasa tak nyaman dengan itu. Sebagian besar penderitanya pun makan secara diam-diam untuk menyembunyikan kebiasaannya tersebut.

Banyak diantaranya merasa tak berdaya untuk menghentikan kebiasaan makannya, meski banyak juga yang merasa jijik dengan itu.

Berbeda dengan bulimia, penderitanya tak mencoba mengatasi kebiasaan itu dengan memuntahkan makanannya atau berpuasa. Meski tak semua penderita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, penderita jelas-jelas beresiko memiliki masalah kesehatan.

4. Anorexia Athletica
Gangguan ini merupakan kecanduan terhadap olahraga. Porsi olahraga penderita melebihi kebutuhan olahraga ideal, bahkan jadwal ke gym-nya bisa mengganggu pekerjaan atau hubungan asmaranya.

"Jika penderita tidak mengikuti rutinitas olahraganya yang ketat itu, penderita seringkali merasa sangat cemas atau bersalah." Penderita juga berpotensi mengalami masalah jantung yang fatal dan depresi.

5. Drunkorexia
Penderita gangguan makan ini membatasi asupan makanannya agar bisa banyak minum alkohol. University of Missouri menemukan bahwa hampir 30 persen mahasiswi di AS memiliki perilaku drunkorexic, "menyimpan" kalori mereka untuk minum minuman keras agar terhindar dari penambahan berat badan atau lebih cepat mabuk.

Sayangnya, dengan kebiasaan itu, wanita-wanita ini memperbesar peluangnya sendiri untuk mengalami keracunan alkohol, memiliki perilaku seksual yang tak terbatas dan konsekuensi jangka panjang seperti penyakit jantung dan liver.  Sumber

Aziz 24 Apr, 2012

noreply@blogger.com (admin) 24 Apr, 2012


-
Source: http://aneh-o-aneh.blogspot.com/2012/04/waspadai-5-gangguan-makan-baru-ini.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com