Tidak pernah terbayangkan oleh perempuan ini, bahwa usahanya untuk tampil cantik bakal membawa petaka bagi anak perempuannya. Gara-gara pasang implan payudara palsu, air susunya tercemar dan anak yang meminumnya mengalami cacat otak.
Zhou Shaoping (40 tahun), perempuan asal Provinsi Anhui di China menghabiskan 5.000 yuan atau sekitar Rp 7,2 juta untuk memasang implan payudara. Implan berisi gel dan injeksi steroid dengan merek Amazingel itu dipasangnya di sebuah klinik pada tahun 2003.
Ketika itu, Zhou merasa sangat membutuhkan implan payudara untuk memperbaiki penampilannya karena baru saja dicampakkan oleh mantan kekasihnya. Usahanya berhasil, sebab pada 2005 ia berhasil menikahi seorang pria yang memberinya anak perempuan setahun kemudian.
Keanehan sebenarnya mulai dirasakannya sejak pertama kali menyusui anaknya, sebab Air Susu Ibu (ASI) yang dihasilkannya selalu berwarna kuning. Namun hal itu tidak dihiraukannya, sebab ia mengira tidak semua ibu menghasilkan ASI berwarna putih.
Baru pada saat bayi itu berumur 3 bulan, dokter yang kebetulan memeriksa menyatakan bahwa si bayi menderita cerebral palsy. Pada saat itu, belum ketahuan apa yang menyebabkan si anak mengalami penyakit yang disebabkan oleh adanya cacat pada otak tersebut.
Namun akhirnya, sang suami mengetahui juga kalau Zhou memakai implan payudara dan menurut dokter ada kemungkinan implan tersebut meracuni ASI dan mengganggu pertumbuhan otak si anak yang meminumnya. Marah setelah mengetahui hal itu, si suami langsung memutuskan untuk bercerai.
Zhou kini menjadi orangtua tunggal dan terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk memberikan perawatan jangka panjang pada si anak, sebab cerebral palsy masih sulit disembuhkan. Dikutip dari Chinadaily, Zhou juga mulai merasakan nyeri pada payudaranya meski belum dipastikan gejala itu terkait implan yang digunakannya. Sumber
Aziz 09 Apr, 2012
noreply@blogger.com (admin) 09 Apr, 2012
-
Source: http://aneh-o-aneh.blogspot.com/2012/04/disusui-pakai-payudara-palsu-anak.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com